Ketika akan melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, biasanya seseorang akan dihadapkan dengan berbagai pilihan. Hal ini karena banyaknya institusi perguruan tinggi negeri yang tersebar di seluruh wilayah Tanah Air. Agar nantinya memperoleh pendidikan dan jenjang karier yang benar, seseorang haruslah cermat dalam memilih perguruan tinggi apa yang akan diambil.
Di Indonesia sendiri ada tiga macam perguruan tinggi, yakni perguruan tinggi negeri, perguruan tinggi swasta dan perguruan tinggi kedinasan. Dari ketiga jenis perguruan tinggi tersebut, perguruan tinggi berjenis kedinasan masih menjadi favorit siswa dan orang tua siswa di Indonesia. Hal ini karena adanya kejelasan karier yang diperoleh lulusan setelah menyelesaikan studi yang dilaksanakan di perguruan tinggi kedinasan tersebut.
Tidak heran jika peminatnya pun sangat banyak sekali dari seluruh wilayah Indonesia. Apalagi setiap tahunnya mengalami peningkatan peminat yang membuat persaingan menuju perguruan tinggi kedinasan tersebut menjadi sangat ketat.
Pada artikel di bawah akan dijelaskan secara lebih ringkas tentang perbedaan dari sekolah kedinasan atau perguruan tinggi kedinasan dan sekolah non kedinasan. Langsung saja simak informasi selengkapnya di bawah ini.
Sekolah Kedinasan atau Perguruan Tinggi Kedinasan
Sekolah kedinasan adalah perguruan tinggi yang mana dikelola langsung oleh pemerintah. Sekolah atau perguruan tinggi ini dikelola di bawah naungan kementerian tertentu di jajaran pemerintahan. Pendidikan yang diselenggarakan juga disesuaikan dengan instansi yang menjadi tempat bernaung dari sekolah kedinasan tersebut, sehingga bisa dikatakan materinya tidak berbeda jauh dengan apa yang nantinya akan dihadapi di lapangan ketika bekerja.
Secara tidak langsung, didirikannya Sekolah Kedinasan memang bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi untuk nantinya menunjang suatu lembaga pemerintah yang menaunginya. Pendidikan yang diterapkan oleh karenanya punya ciri khas tertentu. Adapun kebanyakan dari jenjang yang diselenggarakan yakni berjenjang diploma, sehingga nantinya mahasiswa akan siap untuk melakukan praktik dan terjun ke dunia kerja.
Contoh Sekolah Kedinasan
Berikut ada beberapa Sekolah Kedinasan yang biaya pendidikannya ditanggung oleh negara, sehingga mahasiswa tidak perlu membayar sejumlah uang pendidikan yang biasanya diterapkan di perguruan tinggi lain. Beberapa sekolah kedinasan tersebut antara lain:
- Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) yang berada di bawah naungan Badan Intelijen Negara (BIN)
- Politeknik Keuangan Negara STAN (PKN STAN( yang berada di bawah naungan Kementerian Keuangan
- Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) yang berada di bawah naungan Kementerian Dalam Negeri
Sekolah Non Kedinasan
Sekolah non ikatan dinas yakni sekolah yang menyelenggarakan pendidikan kedinasan namun tidak ada ikatan dinas yang melekat pada lulusan sekolah tersebut. Sehingga setelah menyelesaikan pendidikannya, lulusan diberi ijazah seperti halnya perguruan tinggi negeri maupun perguruan tinggi swasta.
Ada cukup banyak contoh dari sekolah non ikatan dinas yang ada di Indonesia. Beberapa sekolah non kedinasan yang ada di Indonesia antara lain:
- Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung atau STIP
- Politeknik Pariwisata
- Sekolah Dinas Luar Negeri
- Sekolah Tinggi Perikanan
- Sekolah Tinggi Multi Media “MMTC”
- Politeknik Kesehatan Kemenkes
- Universitas Pertahanan Negara
- Politeknik Kesejahteraan Sosial
- Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional
Beberapa instansi pendidikan di atas memiliki kurikulum pendidikan khusus yang nantinya juga disesuaikan dengan bidang pekerjaannya di lapangan. Namun tidak seperti sekolah ikatan dinas, sekolah non kedinasan tidak mewajibkan adanya ikatan dinas yang harus dilaksanakan oleh lulusannya. Sehingga ketika telah menyelesaikan studinya, peserta mendapatkan ijazah dan dapat melanjutkan jenjang kariernya di mana saja.